KEBERHASILAN PUKULAN KARATE
DOI:
https://doi.org/10.56667/djs.v2i1.623Kata Kunci:
Daya Ledak Otot Lengan, Ketentukan Pinggang, Mental Juara, Pukulan KarateAbstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara daya ledak otot lengan (X1), kelentukan pinggang (X2), dan mental juara (X3) dengan keberhasilan pukulan karate (Y). Penelitian ini dilakukan di Gelanggang Olahraga Jakarta Timur dan Bumi Marinir Cilandak dengan menggunakan metode korelasional, dengan sampel 20 atlet yang dipilih menggunakan teknik sampling total sampling. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, adanya korelasi antara daya ledak otot lengan terhadap keberhasilan pukulan karate. Persamaan regresi linier yaitu P = 15,53+0.69 X₁. Koefisien korelasi 0,69. Ini berarti kecenderungan daya ledak otot lengan terhadap keberhasilan pukulan adalah 47,61%. Kedua, adanya korelasi antara kelentukan pinggang terhadap keberhasilan pukulan karate. Persamaan regresi linier yaitu P = 22,99 +0.54 X₂. Koefisien korelasi 0,54. Ini berarti kecenderungan kelentukan pinggang terhadap keterampilan keberhasilan pukulan karate adalah 29,16%. Ketiga, adanya korelasi antara mental juara terhadap keberhasilan pukulan karate. Persamaan regresi linier yaitu = 22,40 + 0.51 X₁. Koefisien korelasi 0,51. Ini berarti kecenderungan mental juara terhadap keberhasilan pukulan karate adalah 26,01%. Empat, adanya korelasi antara daya ledak otot lengan, kelentukan pinggang. dan mental juara dengan keberhasilan pukulan karate. Persamaan regresi linier yaitu Y=-9,72+0.37X,+ 0.46X,+ 0.37X,. koefisien korelasi 0,83. Ini berarti kecenderungan daya ledak otot lengan, kelentukan pinggang, dan mental juara bersama-sama terhadap keberhasilan pukulan karate adalah 68,94%.
Referensi
Bompa, O. Tudor. periodization Theory and Methodology of Training. (York University, 4th ed. 1999)
Dadang, Mansnun. Kinesiologi. (Jakarta : FPOK IKIP Jakarta. 1989)
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Kamus Istilah Olahraga. (Jakarta : Dirjen Pend. Luar Sekolah, Pemuda, Dan Olahraga. 1982)
Harsono. Coaching dan Aspek – aspek Psikologis dalam Coaching. (Jakarta : P2LPTK. 1988)
Ilham Hakim Soebroto. Dasar – dasar Karate. (Solo : CV Aneka. 1996)
J.B, Sujoto. Teknik Oyama Karate Seri Kihion. (Jakarta : PT Elex Komputindo 1996)
Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Sejarah Olahraga Indonesia. (Jakarta : CV Tumaritis. 1991)
Kiram, Phil Yanuar. Belajar Motorik. (Jakarta : Departemen P & K. 1992)
Nakayama, M. Best Karate. (Jakarta : PT Indira. 1980)
Paull Perry. Bebas Cedera Karate. (Jakarta : Galia Indonesia. 1994)
PB FORKI. Peraturan Pertandingan Karate. (Jakarta : PB FORKI, 2002)
Sabeth, Muchsin. Karate Terbaik. (Jakarta : PT Indira. 1980)
Simanjuntak, Viktor. G. Teknik Dasar Karate. (Jakarta : Cerdas Jaya 2004)
Sudjana. Metode Statistika. (bandung : Tarsito. 2002)
Tim Khusus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Edisi ke dua. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka 1994)
Widiastuti. Belajar Gerak. (Jakarta : FPOK IKIP Jakarta. 2002).
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel yang disampaikan diasumsikan tidak mengandung bahan propietary yang tidak dilindungi oleh hak paten