Peranan Telemedicine pada Penatalaksanaa Penyakit Jantung Koroner

Authors

  • Yusdianto Widodo Program Studi DIII Keperawatan ITSK RS dr. Soepraoen Malang
  • Tiara Devi Imelda Fransiska Program Studi DIII Keperawatan ITSK RS dr. Soepraoen Malang
  • Ika Purwanti Cristiana Putri Malang
  • Selin Alfiyatuz Zahro Program Studi DIII Keperawatan ITSK RS dr. Soepraoen Malang
  • Ananda Fithrotuzzahro Program Studi DIII Keperawatan ITSK RS dr. Soepraoen Malang
  • Dion Kunto Adi Patria Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar ITSK RS dr. Soepraoen

DOI:

https://doi.org/10.56667/jikdi.v2i1.483

Keywords:

jeda waktu intervensi, miokard infark, telemedicine, thrombolysis

Abstract

Peranan komunikasi kesehatan online dalam menurunkan angka kesehatan dan kematian penyakit jantung koroner sudah terbukti dari berbagai penelitian yang berbobot, baik di negara maju maupun berkembang. Telemedicine adalah suatu sistem layanan kesehatan dimana untuk memanfaatkan infrastruktur. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui manfaat telemedicine dalam penatalaksanaan penyakit jantung koroner akut atau IMA melalui pemakaian EKG yang dikirim melalui unit transmitter kecil lewat saluran telepon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis beberapa jurnal dengan topik penerapan telemedicine. Hasil studi: Dengan mengirimkan hasil rekaman EKG saat serangan jantung antara lain MIA (miokard infark akut)-ke pusat data di RS maka bisa dengan cepat pasien atau keluarganya diarahkan menuju IGD dan pada waktu yang sama operator, perawat dan dokter di rumah sakit telah menyiapkan terapi dan rencana kegiatan medik pertolongan selanjutnya. Peran telemedicine dalam memantau perawatan yang menyelamatkan jiwa seperti trombolisis adalah untuk mempersingkat waktu mulai perawatan atau intervensi nyeri dada. Hanya terapi trombolitik segera pada fase pra-rumah sakit yang dapat menurunkan mortalitas dan derajat infark miokard. Inilah peran telekardiologi melalui transmisi elektrokardiogram telepon. Konsultasi dan layanan penyakit jantung jarak jauh melalui transmisi EKG telepon. Penerapan telemedicine secara maksimal dan menyeluruh di Indonesia, perlu perluasan penggunaan telemedicine dengan model media online streaming yang berkelanjutan, serta penggunaan telemedicine untuk daerah terpencil yang sulit diakses oleh berbagai perangkat / teknologi.

Abstract viewed = 1202 times

References

Aini Nuroctaviani, E. P. (2021). Analisis penggunaan Telemedicine pada pendaftaran Rekam Medis Klinik Pratama Medika Pratama Medika Antapani. Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8). Retrieved from file:///C:/Users/User/Downloads/149-Article%20Text-1598-1-10-20210829.pdf

Alvi Sholikhatin, S., & Budi Prasetyo, A. (2020). Integrasi Telemedicine dengan Cloud Computing pada Web Pelayanan Kesehatan. Jurnal Informatika, 7(2).

Anggit Ananda Solichin, D. I. (n.d.). Monitoring Detak Jantung, Suhu Tubuh, dan Respirasi Berbasis Telemedicine Via Android.

Aquarista, N, C. (2016). Perbedaan Karakteristik Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan dan Tanpa Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(1).

Aris Widiyanto, Y. P. (2021, juni). Potensi Program Telemedice Pada Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Intersive Care Unit . Jurnal Gawat Darurat, 3(1).

Dwi Ulfa Rahmawati, N. M. (2018). Kajian Interaksi Obat Potensial Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap di RSUD Moewardi Tahun 2018 . 417-428.

Fadhila, R., & Afriani, T. (2019). Penerapan Telenursing Dalam Pelayanan Kesehatan : Literature Review. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 3(2).

Ganiem, L. M. (2021). Efek Telemedicine Paa Masyarakat (Kajian Hukum Media McLuhan: Tetrad). Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2). https://doi.org/10.14710/interaksi.9.2.87-97

Kusuma, R. S., Pamungkasty, M., Akbaruddin, F. S., & Fadlilah, U. (2018). Prototipe Alat MOnitoring Kesehatan Jantung Berbasis IoT. Emitor: Jurnal Teknik Elektro, 18(2).

Laksono, S., Achadi, A., & Halomoan, R. (2021). Systematic Review: Telemedicine dalam Manajemen Pasien Gagal Jantung semasa Pandemi. Jurnal Kesehatan Vokasional, 6(2).

Marleni, L., & Alhabib, A. (2017). Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI SITI Khadijah Palembang. Jurnal Kesehatan, 8(3).

Nugroho, F. A. (2018). Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan Metode Forward Chaining. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 3(2).

Oemar, H. (2017). Peranan telemedicine pada penatalaksanaan penyakit jantung koroner akut. Journal.Uhamka, 2(2).

Saputro, M. A., Widasari, E. R., & Fitriyah, H. (2017). Implementasi Sistem Monitoring Detak Jantung dan Suhu Tubuh Manusia Secara Wireless. Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 1(2).

Setyaji, D. Y., Prabandari, Y. S., & Gunawan, I. M. A. (2018). Aktivitas fisik dengan penyakit jantung koroner di Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 14(3).

Suryana, Y., & Aziz, R. (2018). Sistem Pemonitor Detak Jantung Portable Menggunakan Tiga Sensor Elektroda. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Tekonologi 4(1).

Published

2022-06-30

How to Cite

Widodo, Y. ., Fransiska, T. D. I. ., Putri, I. P. C. ., Zahro, S. A. ., Fithrotuzzahro, A. ., & Patria, D. K. A. . (2022). Peranan Telemedicine pada Penatalaksanaa Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia, 2(1), 34–41. https://doi.org/10.56667/jikdi.v2i1.483