Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi <p><strong>Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia (JIKDI)</strong> adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dharmas Indonesia. Jurnal ini memuat penelitian-penelitian/ studi ilmiah di bidang kesehatan khususnya di bidang keilmuan Keperawatan dan Kebidanan.</p> <p>ISSN: 2807-8454</p> <p>Jadwal terbit: Juni dan Desember</p> <p>Index: Garuda, Crossref, Dimension, Google Scholar, Neliti, OneSearch.</p> <p> </p> en-US [email protected] (Muhammad Chandra) [email protected] (Costarin Enopadria) Sat, 30 Dec 2023 10:31:21 +0700 OJS 3.2.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Hubungan Loneliness dengan Perilaku Self-Harm pada Remaja https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/1213 <p>Perilaku bunuh diri berawal dari keadaan individu yang melukai dirinya sendiri sebagai cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Salah satu alasan dilakukannya perilaku tersebut adalah karena kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan <em>loneliness</em> dengan perilaku <em>self-harm</em>. Penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasi, jumlah responden adalah 59 orang diambil dari Kelurahan Brang Bara Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner <em>Loneliness </em>UCLA <em>loneliness scale</em> 3 disusun oleh Rusel (1996) dan kuesioner <em>self-harm inventory.</em> Hasil menunjukkan bahwa responden kategori <em>loneliness </em>sedang (76,3%)<em>, </em>lebih dari separuh remaja (n=34 atau 57,6%) dalam kategori <em>self-harm</em> sedang. Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel <em>lonliness </em>dengan <em>self-harm</em>, diketahui nilai <em>r </em>tabel 0.2126 dan signifikansi (2-tailed) sebesar 0.711 (&gt; 0,05). Artinya semakin tinggi remaja merasa <em>loneliness </em>maka perilaku melukai diri akan semakin tinggi dimunculkan oleh remaja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa loneliness berhubungan dengan <em>self-harm</em>. Rekomendasi untuk orang tua agar memberikan perhatian, dukungan, kasih sayang dan selalu membimbing sehingga anak tetap dapat melakukan sosialisasi dengan orang atau teman-teman di sekitarnya.</p> Dian Istiana, Rias Pratiwi Safitri, Eka Adithia Pratiwi, Anggi Oksafitri Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/1213 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0700 Analisis Hubungan antara Jenis Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Baduta Usia 6-24 Bulan https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/1236 <p>Wasting merupakan kondisi gizi kurang yang bersifat akut sebagai akibat kekurangan asupan makanan dan terjadi dalam waktu tidak lama. Beberapa dampak gizi kurus antara lain, penurunan kecerdasan, merasa lesu, mudah marah dan rentan terhadap penyakit infeksi. Keadaan yang mempengaruhi awal tumbuh kembang salah satunya adalah pemberian jenis makanan MP ASI pada anak . Jenis MP ASI yang dapat berpengaruh pada status gizi anak akan tepat bila memperhatikan sumber bahan, cara pengolahan maupun jumlah kalori yang sesuai dengan usia anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis makanan pendamping asi dengan status gizi baduta usia 6-24 bulan di Desa Lagan Jaya 2. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif. Rancangan pada penelitian ini yaitu korelasional analitik dengan pendekatan <em>Cross-Sectional</em>. Teknik sampel penelitian ini adalah total sampling sebanyak 60 Baduta. Data dianalisis dengan menggunakan statistik <em>chi square</em>, untuk menentukan hubungan kedua variabel. Hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi kategori baik sebanyak 48 anak (80 %). Sebagian besar orang tua responden memberikan anak mereka dengan MP-ASI jenis lokal yaitu buatan sendiri sebanyak 34 anak (56,7 %). Hasil uji statistik dengan <em>rank spearman </em>didapatkan nilai signifikansi <em>p-value </em>sebesar 0,013 dengan α=0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara jenis makanan pendamping asi dengan status gizi baduta usia 6-24 bulan. Ibu dengan anak usia 6-24 bulan hendaknya berusaha untuk dapat memberikan jenis MP ASI berbahan lokal yang baik dan benar demi pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.</p> Sri Andar Puji Astuti, Embun Nadya Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/1236 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0700 Terapi Komplementer Pijat Abdomen pada Lansia dengan Konstipasi : Literature Review https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/1225 <p>Latar belakang: lansia berisiko mengalami konstipasi karena proses penuaan dan perubahan pola hidup. Manajemen konstipasi dapat dilakukan salah satunya melalu terapi komplementer yaitu pijat abdomen. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lansia yang mendapatkan pijat abdomen. Metode: Studi ini merupakan studi literatur. Metode pencarian dilakukan berbasis data online seperti Sage, Science Direct, Pubmed dan Taylor&amp; Francis dalam rentang 2019-2023. Kata kunci yang digunakan adalah terapi komplementer, pijat abdomen, lansia dan konstipasi. Artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan peneliti serta diseleksi melalui alur PRISMA. Hasil: diperoleh 10 artikel penelitian yang dianalisis. Karakterisik lansia yang mendapatkan pijat abdomen adalah lansia konstipasi tanpa penyakit penyerta, lansia dengan stroke, lansia menggunakan NGT dan lansia pasca operasi. Kesimpulan: pijat abdomen efektif mengatasi konstipasi pada lansia tetapi tetap perlu mempertimbangkan adanya penyakit penyerta atau riwayat operasi. Rekomendasi: pentingnya pengkajian keperawatan untuk menemukan riwayat kesehatan lansia sehingga pijat abdomen dapat efektif dan tepat sasaran dalam mengatasi konstipasi pada lansia.</p> Fransiska Novita Sari, Aprilyyani Tandirau, Ahmad Junaidi, Febriani Sampe Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/1225 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0700 Stigma Skabies pada Santri: Studi Fenomenologi https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/1227 <p>Salah satu jenis penyakit kulit yaitu skabies atau sering dikenal dengan sebutan kudis, kuple, budug atau gudig pada masyarakat awam. Fenomena penyakit skabies terutama terjadi pada santri baru yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan pesantren, karena santri yang kurang memahami kehidupan pesantren akan membuat santri tersebut lepas dari kesehatan, mandi bersama, berganti pakaian dan menggunakan handuk bersama. Hal ini dapat menyebabkan infeksi luka yang dapat menularkan penyakit skabies. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran arti dan makna stigma gudik di lingkungan pondok pesantren. Metodologi dengan menggunakan pendekatan fenomenologi dengan teknik <em>focus group discusion</em> dengan wawancara mendalam pada seluruh partisipan yang terlibat dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menghasilkan 4 tema yaitu berkah spiritual, memanfaatkan sumber daya, sikap dan perilaku sosial, dan menjadi beban. Hasil penelitian dan kajian analisis menyimpulkan bahwa ada pola persepsi dalam kehidupan informan di masyarakat dalam menyikapi penyakit skabies yang terdapat di lingkungan pesantren. Pola persepsi tersebut menjadi dasar perilaku informan sepanjang kehidupannya. Penyakit skabies yang muncul akibat dari berkah spiritual yang didapat oleh santri berdasar pemahaman yang diyakininya. Adapun dalam mengatasi penyakit skabies dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dari medis maupun nonmedis baik yang berasal dari sumber hewani maupun nabati. Penyakit skabies membawa dampak di kehidupan sehari-hari sehingga berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sosial, hal ini mengakibatkan informan merasa bahwa penyakit skabies tidak hanya menyerang secara fisik melainkan juga secara psikologis sehingga menjadi beban bagi informan, keluarga maupun masyarakat di sekitarnya.</p> Koko Wahyu, Siti Khadijah Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia https://ejournal.undhari.ac.id/index.php/jikdi/article/view/1227 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0700