Unsur Kebudayaan dalam Karya Sastra Anak: Novel Mata Di Tanah Melus

Authors

  • M. Ziyan Takhqiqi Arsyad Fakutlas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.56667/de_journal.v6i1.1838

Keywords:

Child Literacy, Cultural Element, Literary Anthropology, Melus Tribe

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji unsur-unsur kebudayaan dalam novel anak Mata di Tanah Melus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan antrolopologi sastra. Novel Mata di Tanah Melus berlatar di kabupaten Belu yang dihuni oleh suku Melus. Penelitian ini mengkaji tujuh unsur kebudayaan meliputi; bahasa, sistem teknologi, pengetahuan, sistem kemasyarakatan, mata pencaharian, unsur religi, dan kesenian. Antropologi sastra dipilih sebagai pendekatan penelitian yang menjadikan novel sebagai mimetik (tiruan) untuk mengkaji unsur-unsur kebudayaan dalam novel. Peneliti mengumpulkan data dimulai dengan membaca novel berulang-ulang, mencatat data-data penelitian, kategorisasi/mengklasifikasi, dan kemudian memberi kode pada data yang ditemukan dalam novel untuk dilakukan analisis data. Setelah menganalisis data dari novel Mata di Tanah Melus dapat ditemukan gambaran representatif unsur-unsur kebudayaan tersebut berupa monolog, dialog, atau narasi yang berkaitan dengan suku Melus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adnyana, I. K. S. (2018). Variasi Linguistik Bahasa Tetun Dialek Fehan: Sebuah Kajian Awal. 36(1), 93–102.

Amelia, W., Safitri, N., Marini, A., & Maksum, A. (2022). Penguatan Sastra Multikultiral sebagai Media Komunikasi di Sekolah Dasar. Dialogsia, 1.

Antonius, B. (2011). Nurani Orang Buna Spiritual Capital Dalam Pembangunan. SatyaWacana University Press.

Anwar, A. (2010). Teori Sosial Sastra. Penerbit Ombak.

Darmawati, B., Winahyu, S. K., Lubis, R. H., Herianah, Nurhuda, P., & Purba, A. (2024). Indigenous Wisdom-Based Literature at Buru Island: Situation and Need Analysis for Developing Indonesian Teaching Materials. International Journal of Language Education, 8(2), 419–437. https://doi.org/10.26858/ijole.v8i2.65002

Endraswara, S. (2013). Metodologi Penelitian Antropologi Sastra. Ombak.

Endraswara, S. (2015). Model Pembelajaran Antropologi Sastra Berbasis Kearifan Lokal untuk Penanaman Karakter Berpikir Positif. Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1.

Febria, R. (2023). 1071-Article Text-5379-1-10-20230724. Dharmas Education Journal, 2.

Ferdman, B. M. (1982). Literacy and Cultural Identity. Harvard Educational Review, 60(2).

Fournier, L. S., & Privat, J.-M. (2016). The Anthropology of Literature in France. Anthropological Journal of European Cultures, 25(1), 81–95. https://doi.org/10.3167/ajec.2016.250106

Istiqomah, S. (2015). Fenomena batu akik pada masa orde baru di masyarakat gunung kidul dalam novel maya karyaayu utami kajian antropologi sastra. Jurnal Sastra Indonesia, 4(1), 1–10.

Jabrohim. (1994). Teori Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar.

Kemendikbud. (2017). Materi Pendukung Literasi Budaya dan Kewargaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Koentiaraningrat. (2009). Pengantar Ilmnu Antropologi. Aksara Baru.

Madasari, O. (2018). Mata di Tanah Melus. Gramedia Pustaka Utama.

Mahpudoh, Karmila Alamsyah Wellem, & Septriani. (2023). Sastra Anak. Penerbit Gita Gita Lentera Lentera Penerbit Gita Lentera, Penerbit.

Midayanti, A. (2019). Anthropological Study of Culture in the Pambayun ’ s Magic By Joko Santosa. American Journal of Humanities and Social Sciences Research (AJHSSR), 3(2), 112–117.

Pamungkas, C. (2016). Perbatasan Negara dalam Persepektif Sosial: Studi Perbatasan RI-Timor Leste 1 Indonesia (LIPI). JURNAL LEDALERO, 15.

Purnomo, M. H. (2006). Menguak Budaya dalam Karya Sastra: Antara Kajian Sastra dan Budaya Mulyo Hadi Purnomo 75. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 75–82. https://doi.org/10.1306/06010909038

Ratna, I. N. K. (2011). Antropologi sastra : perkenalan awal anthropology literature : an early introduction. Meta Sastra, 4(2), 150–159.

Ratna, I. N. K. (2017). Antropologi Sastra. Pustaka Pelajar.

Rokmansyah, A. (2014). Studi dan Pengkajian Sastra. Graha Ilmu.

Saldaña, J. (2012). Fundamentals of Qualitative Research. Oxford University Press, Inc.

Salwa, C., Maulana, L. S., Pratiwi, M., Bahtiarudin, M., & Julianto, I. R. (2025). ANTROPOLOGI SASTRA: KEBUDAYAAN YANG TERDOKUMENTASIKAN DALAM KARYA SASTRA (Vol. 2, Issue 1). https://pesastra.uho.ac.id/index.php/journal

Saracho, O. N. (2017). Literacy and language: new developments in research, theory, and practice. In Early Child Development and Care (Vol. 187, Issues 3–4, pp. 299–304). Routledge. https://doi.org/10.1080/03004430.2017.1282235

Sholehuddin, M. (2013). Kajian Antropologi Sastra dan Nilai Pendidikan Novel Cau Bau Kan Karya Remy Sylado. Universitas Sebelas Maret.

Sianturi, M., & Hurit, A. A. (2024). ‘I want to read this book again!’ decolonizing children’s literature to support indigenous children in reading and mathematics learning. Journal of Intercultural Studies, 45(2), 338–362. https://doi.org/10.1080/07256868.2023.2247345

Sidik, A. S., & Putraidi, K. (2019). Cerita Rakyat dan Relevansi Pendidikan Karakter sebagai Upaya Pengikisan Deklinasi Moral (Sebuah Kajian Antropologi Sastra). Literasi: Jurnal Penelitian, Pendidikan Bahasa, Dan Sastra, 1.

Siombo, M. R. (2019). Kearifan Lokal dalam Proses Pembuatan Tenun Ikat Timor (Studi pada Kelompok Penenun di Atambua-NTT). Bina Hukum Lingkungan, 4(1), 97. https://doi.org/10.24970/bhl.v4i1.88

Siswanto, W. (2008). Pengantar Teori Sastra. Grasindo.

Suaka, I. N. (2014). Analisis Sastra Teori dan Aplikasi. Ombak.

Sumara, D. J. (2002). Creating Commonplaces for Interpretation: Literary Anthropology and Literacy Education Research. Journal of Literacy Research University of Alberta (Online), 34(2), 237–260.

Umaya, B. I. (2017). Sastra lisan dawan sebagai pilar bahasa ibu di timor dan kenyataannya saat ini. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 01(12), 1–7.

Waluyo, H. J. (2002). Pengkajian Sastra Rekaan. Widyasari Press.

Wearmouth, J. (2017). Employing culturally responsive pedagogy to foster literacy learning in schools. Cogent Education, 4(1). https://doi.org/10.1080/2331186X.2017.1295824

Widiastuti. (2013). Analisis swot keragaman budaya Indonesia. Jurnal Ilmiah WIDYA, 1(1), 8–14. https://doi.org/ISSN 2338-3321

Widyatmika. (1983). Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Nusa Tenggara Timur. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Zuliyanti, S. (2018). Kajian Antropologi Sastra Dalam Novel Ranggalawe: Mendung Di Langit Majapahit Karya Gesta Bayuadhy. Jurnal Pentas, 4(1), 33–40.

Published

2025-06-28

How to Cite

Arsyad, M. Z. T. (2025). Unsur Kebudayaan dalam Karya Sastra Anak: Novel Mata Di Tanah Melus. Dharmas Education Journal (DE_Journal), 6(1), 168–177. https://doi.org/10.56667/de_journal.v6i1.1838

Issue

Section

Articles