REVITALISASI “MELEK-MELEKAN”, SEBAGAI KEARIFAN LOKAL BATAK TOBA YANG TERABAIKAN

Authors

  • Martua Reynhat Sitanggang Gusar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas HKBP Nommensen 
  • Monalisa Frince Sianturi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas HKBP Nommensen 

DOI:

https://doi.org/10.56667/dejournal.v4i1.1088

Keywords:

revitalisasi, melek-melekan, kearifan lokal,

Abstract

Pembaharuan budaya adalah pemulihan nilai-nilai budaya lokal, yang dapat menyebabkan banyak penyimpangan di antara para pendukung budaya, dan penyimpangan ini dapat dilihat dari sudut pandang agama, sosial, pendidikan, ekonomi dan sosial, sehingga tidak ada satu pun dari aspek budaya tersebut yang bermanfaat bagi orang orang lain. Tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah memberikan daya tarik yang besar untuk digiatkan kembali tradisi tersebut sebagai kearifan lokal yang harus dilestarikan. Penelitian Dilakukan di Lingkungan VI, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumatera Utara. Metode yang paling tepat digunakan adalah kualitatif deksriptif. Selain menggunakan metode observasi, metode interview juga digunakan di dalam penelitian ini. Hasil dari pembahasan Tradisi Melek-melekan disini bertujuan tidak hanya untuk begadang saja. Karena dalam pelaksanaannya ada juga fungsi yang tersirat seperti fungsi sosial dalam kegiatan Manganggap, yaitu makin eratnya hubungan antar anggoya komunitas ataupun penduduk dalam desa tersebut dan saling makin mengenal antara keluarga satu dengan lainnya yang selama ini mungkin saja kurang begitu dekat. Selain dalam daerah pedesaan yang akrab dengan kegiatan budaya seperti itu, masih ada juga komunitas. suku Batak yang melaksanakan budaya ini walaupun sudah tinggal di daerah perkotaan. Kesimpulan dapat ditarik bahwa Diharapkan melalui penelitian ini, pelestarian adat melek-melekan tetap terjaga dan banyak peneliti lainnya yang mau atau tertarik melakukan pengembangan dalam penelitian ini.agar dalam melestarikan kebudayaan daerah ini tidak terkikis oleh zaman yang semakin lama semkin pesat, sehingga budaya yang dilestarikan oleh leluhur kita tidak punah.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Martua Reynhat Sitanggang Gusar, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas HKBP Nommensen 

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas HKBP Nommensen 

Monalisa Frince Sianturi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas HKBP Nommensen 

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas HKBP Nommensen 

References

Adipta, M., Mamuki, E., & Tasrif, M. J. (2022). Eksistensi pemuda dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, Dan Agama, 8(2), 686–693.

Arikunto, S. (2010). Metode peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arwansyah, Y. B., Suwandi, S., & Widodo, S. T. (2017). Revitalisasi peran budaya lokal dalam materi pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). Proceedings Education And Language International Conference, 1(1).

Avianto, B. N. (2020). Pengembangan Model Ethnic Tourism Berbasis Komunitas Adat Di Kampung Sindangbarang Kabupaten Bogor (Kajian Masa Pandemi Covid-19). Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(10), 1022–1035.

Bauto, L. M. (2014). Perspektif Agama Dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2).

Emelia, T. W. (2018). Model Revitalisasi Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan Berpantun Masyarakat Melayu Labuhan Batu Sumatera Utara. Kumpulan Penelitian Dan Pengabdian Dosen, 1(1).

Friska, J. (2016). Revitalisasi Kosakata Budaya Bahasa Batak Toba Ditano Batak.

Gule, Y., & Surbakti, E. P. (2021). Eco-Teosentris: Studi Eco-Teologi dan Kearifan Lokal Dalam Masyarakat Batak Toba. Jurnal Teologi Berita Hidup, 4(1), 100–116.

Gusar, M. R. S., Napitupulu, R. P., & Sidabutar, B. A. A. (2022). Revitalisasi Manghori-hori dinding sebagai Kearifan Lokal Batak Toba yang Terabaikan. Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, Dan Agama, 8(2), 583–591.

Gusar, M. R. S., & Sianturi, M. F. (2021). Revitalisasi Mangharoani sebagai Kearifan Lokal Batak Toba yang Terabaikan. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 7(4), 213–220. https://www.jurnal.ideaspublishing.co.id/index.php/ideas/article/view/514

Hadiprashada, D., & Budiman, D. A. (2019). Komunikasi Lingkungan dalam Budaya Masyarakat (Analisis Model Pesan Two Way Asymmetrical pada Lembaga Adat). Jurnal Komunikasi, 11(2), 213–222.

Harahap, S. (2020). Tapanuli Selatan Bumi Dalihan Natolu (Catatan Kritis Tentang Komunitas Agama Dan Budaya).

Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21–46.

Lestari, W. (2021). Penerapan Dalihan Na Tolu dalam Perkawinan Adat Batak Toba (Studi Kasus pada Masyarakat Batak Toba di Purwokerto). Universitas Jenderal Soedirman.

Lubis, M. A. (2020). Revitalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Dalam Melindungi Eksistensi Danau Toba Di Mata Dunia (Kajian Hukum Progresif). Jurnal Darma Agung, 27(3), 1234. https://doi.org/10.46930/ojsuda.v27i3.607

Pangaribuan, N. (2021). Upaya Pelestarian Kesenian Senandung Sebagai Warisan Budaya Tradisional Masyarakat Melayu di Kota Tanjung Balai. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/15797

Priyono, C. D., & Siregar, I. (2021). Degradasi nilai-nilai kearifan lokal Dalihan na Tolu pada remaja di kota padangsidimpuan. Jurnal Education and Development, 9(4), 346–353.

Rahardjo, M. (2011). Metode pengumpulan data penelitian kualitatif.

Sari, M., & Asmendri, A. (2020). Penelitian kepustakaan (library research) dalam penelitian pendidikan IPA. Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 6(1), 41–53. https://doi.org/https://doi.org/10.15548/nsc.v6i1.1555

Sibarani, R. (2018). Batak Toba society’s local wisdom of mutual cooperation in Toba Lake area: a linguistic anthropology study. International Journal of Human Rights in Healthcare, 11(1), 40–55. https://doi.org/10.1108/IJHRH-08-2017-0035

Sihombing, A. A. (2018). Mengenal Budaya Batak Toba Melalui Falsafah “Dalihan Na Tolu” (Perspektif Kohesi dan Kerukunan). Jurnal Lektur Keagamaan, 16(2), 347–371. https://doi.org/10.31291/jlk.v16i2.553

Siraj, S., Nasrah, S., Illah, A., & Simehate, B. S. (2022). Desain Model Budaya Sekolah Berbasis Nilai Kebangsaan dan Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(5), 2314–2320. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i5.6948

Sudaryatie, S., Yulianto, W. W. E., Subagio, H., & Prasetyo, D. (2022). The Importance of Local Wisdom in Higher Education as a Philosophy of Strengthening the Character of State Defense. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 8(3), 707. https://doi.org/10.32884/ideas.v8i3.776

Sulaiman, A. I., Adi, T. N., & Runtiko, A. G. (2022). Community Empowerment as Socio-economic Education of Tourism Villages Based on Local Wisdom. https://doi.org/https://doi.org/10.31219/osf.io/5t2pe

Published

2024-03-08

How to Cite

Gusar, M. R. S., & Sianturi, M. F. . (2024). REVITALISASI “MELEK-MELEKAN”, SEBAGAI KEARIFAN LOKAL BATAK TOBA YANG TERABAIKAN. Dharmas Education Journal (DE_Journal), 4(1), 353–359. https://doi.org/10.56667/dejournal.v4i1.1088

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.